Saterdag 18 Januarie 2014

ZIARAH KUBUR


ZIARAH KUBUR
Pada masa awal Islam, Rasulullah SAW memang pernah melarang umat Islam untuk melakukan ziarah kubur, karena khawatir umat Islam akan menjadi penyembah kuburan. Setelah akidah umat Islam kuat, dan tidak ada kekhawatiran untuk berbuat syirik, Rasulullah SAW membolehkan para sahabatnya untuk melakukan ziarah kubur. Dalam hadist dijelaskan yang artinya:
 " Dari Buraidah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi sekarang, Muhammad telah diberi izin untuk berziarah kemakam ibunya. Maka sekarang ziarahlah !. Karena perbuatan itu dapat mengingatkan kamu pada akhirat". ( HR. al-Tirmidzi [974] )

Ketika berziarah, seseorang dianjurkan untuk membaca al-Qur'an atau lainnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya:
" Dari Ma'qil bin Yasar ra. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda; " Bacalah surat Yasin pada orang-orang mati diantara kamu." ( HR. Abu Dawud [2714] )

Dalil-dalil ini membuktikan bahwa ziarah kubur itu memang dianjurkan. Terlebih jika yang diziarahi itu adalah para wali dan orang sholeh. Ibnu Hajar al-Haitami pernah ditanya tentang berziarah kemakam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus kemakam mereka. Beliau menjawab," berziarah kemakam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula dengan perjalanan ke makam mereka." ( al-Fatawi al Kubra, juz II, hal 24 ).

Berziarah ke makam para wali dan orang-orang sholeh telah menjadi tradisi para ulama salaf. Di antaranya adalah Imam Syafii ra. Mencontohkan berziarah ke makam Laits bin Sa'ad dan membaca al-Qur'an sampai khatam disana ( al Dzakirah al Tsaminah, hal 64 ). Bahkan diceritakan bahwa Imam Syafii ra. Jika ada hajat, setiap hari beliau berziarah ke makam Imam Abu Hanifah. Seperti pengakuan beliau dalam riwayat yang shahih:
 " Dari Ali bin Maimun, berkata," Aku mendengar Imam Syafii berkata," Aku selalu bertabarruk dengan Abu Hanifah dan berziarah mendatangi makamnya setiap hari. Apabila aku memiliki hajat, maka aku shalat dua rakaat, lalu mendatangi makam beliau, dan aku mohon hajat itu kepada Alloh SWT disisi makamnya, sehingga tidak lama kemudian hajatku terkabul." ( Tarikh Bagdad Juz I, hal. 123 )


Jadi ziarah kubur yang selama ini dicontohkan para kyai, ulama pesantren dan diikuti masyarakat  Nahdliyin, tidak hanya semata-mata tradisi tetapi  juga  sesuai apa yang dilakukan dan diajarkan Nabi SAW dan sudah jelas dasar hukumnya . Sungguh naif kalau sekarang muncul aliran yang mengatakan ziarah kubur bid'ah dan musyrik. Semoga Alloh memberi hidayah. Amin ( Nuha )

LEBIH BAIK BERSYUKUR DARIPADA MENGELUH

LEBIH BAIK BERSYUKUR DARIPADA MENGELUH

Paidi adalah seorang  muslim yang  taat , percaya adanya rukun iman  yang enam termasuk didalamnya tentang takdir  Alloh yang baik maupun sebaliknya. Tetapi Paidi juga manusia biasa yang adakalanya mengeluh dengan keadaan yang diterimanya
Paidi  tiap hari aktifitasnya adalah seorang kuli panggul dipasar. Untuk bisa  sarapan   pagi,dia harus bekerja terlebih dahulu memanggul dagangan. Pada suatu pagi , Paidi dalam hatinya mengeluh" Ya Alloh gusti.....Saya sudah  taat dan menjalankan apa yang Engkau perintahkan, tetapi mengapa diriku harus bersusah payah dulu sebagai kuli agar dapat sarapan pagi.Saya yakin  Panjenengan bisa berkehendak dan berbuat untuk merubah nasib  hamba sehingga kalau  mau makan tidak perlu sengsara seperti ini."
Pada saat selesai sholat dzuhur, Paidi istirahat didepan  pos jaga didepan pasar. Tiba-tiba ada  orang berkelahi, Paidi berusaha melerai karena ajaran agamanya menganjurkan untuk mendamaikan orang yang berselisih/bertengkar. Tetapi karena keadaan yang kacau balau, Paidi juga termasuk orang yang ditangkap polisi dan dimasukkan kedalam sel tahanan. Di dalam sel , orang-orang termasuk Paidi tiap hari selalu dapat jatah makanan walau tanpa bekerja.Walau  terjamin, Paidi mengeluh: “ Ya Allah gusti kenapa niat baik hamba koq malah jadinya begini.”?
Ketika tidur , Paidi bermimpi didatangi seseorang dan mengatakan, " Nak bagaimana kabarmu? Alloh sudah memenuhi keluhanmu, Enak tho  bisa makan walau  tidak memanggul barang dagangan terlebih dahulu ?". Paidi kaget dan terjaga dari tidurnya.Kemudian   merenungkan apa yang terjadi.Dia jadi sadar ternyata keinginannya untuk bisa makan tanpa kerja tidak seperti yang dibayangkan.Dalam hatinya berkata " bahwa ketetapan Alloh yang ada ternyata lebih baik walau dalam pandangan manusia sebaliknya". 
Paidi menyesal dan bertaubat karena telah berbuat dosa dengan tidak menerima keadaan (ngresulo) terhadap apa yang telah Alloh berikan.

Setelah melalui proses penyelidikan dan penyidikan Paidi dinyatakan tidak bersalah dan bisa menghirup udara bebas. Dia semakin mantap keimanannya dan mensyukuri apa yang ada walau jadi kuli panggul serta terus bekerja/berusaha untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat  semata-mata melaksanakan perintah Alloh. ( Toha M )